x
Perubahan warna iris mata ikan Guppy
Ikan guppy
adalah salah satu jenis ikan hias yang sangat populer dan banyak digemari
masyarakat, dulunya ikan guppy dikenal sebagai ikan liar. Ikan tersebut pertama
kali ditemukan di Venezuela, Guyana dan juga di kepulauan Karibi pada tahun
1859. Ikan tersebut memiliki bentuk indah dan menarik yang dilengkapi dengan
warna yang sangat beragam dan bervariasi. Si guppy yang indah ini memiliki masa
kehamilan berkisar antara 21–30 hari tergantung pada suhu airnya. Suhu
air yang paling cocok untuk berbiak adalah sekitar 27 °C (72 °F).
Mata
binatang adalah yang paling banyak struktur yang dapat dikenali secara luas di
alam. Dikarenakan arti penting mereka untuk pemangsa dan mangsa, sebagian besar
penelitian telah difokuskan pada bagaimana hewan-hewan bersembunyi atau
kamuflase seperti ikan guppy. Ikan guppy (Poecilia reticulata) adalah salah
satu jenis ikan hias yang sangat populer dan banyak digemari masyarakat. Ikan
ini pertama kali ditemukan di Venezuela, Guyana dan juga di kepulauan Karibi
pada tahun 1859. Ikan ini memiliki bentuk indah dan menarik yang dilengkapi
dengan warna yang sangat beragam dan bervariasi. Ikan ini termasuk ke dalam
ordo cyprinododontiformes dengan famili Poecilidae. Ukuran ikan guppy jantan
memiliki panjang mencpai 2-3 cm, sedangkan betina mencapai 4-6 cm, jauh lebih
besar ikan guppy betina daripada ikan guppy jantan.
Penelitian
mengenai perubahan iris mata ikan guppy telah dilakukan oleh Robert J.P.
Heathcote dkk dan dipublikasikan dalam Current Biology Magazine pada Juni 2018.
Dengan menggunakan uji coba perilaku bertahap, diperoleh bahwa ikan Guppy
Trinidadian (Poecilia reticulata) dapat dengan cepat mengubah warna irisnya.
Percobaan ini menggunakan robot ikan sebagai mangsa sekaligus yang mencatat
sensitivitas warna iris mata ikan predator / mata ikan guppy-nya. Ketika ikan
mangsa ini didekatkan ke arah ikan guppy, robot ikan mencatat perubahan warna
iris mata ikan guppy dari perak ke hitam dalam waktu kurang dari 3 detik saja.
Di semua
populasi, peneliti menemukan bahwa ikan mengekspresikan iris hitam, dan ikan
yang lebih besar, lebih cenderung tampil agresif perilakunya ketika memangsa.
Dengan menggunakan teknik olah data Binomial GLMM (Generalized Linear Mixed
Models), diperolah data bahwa untuk ikan guppy betina memiliki rasio 201,7
sedangkan untuk yang jantan cuma 25,8. Ikan betina lebih agresif dan sensitif
dalam perubahan warna iris mata ketika memangsa. Dikatakan juga bahwa perubahan
warna iris mata ini tidaklah teramati pada jenis ikan lainnya.
x
Warna
mata perak atau hitam bukan karena jenisnya yang berbeda. Kedua warna itu
dimiliki ikan guppy sekaligus, artinya ikan guppy dapat mengubah warna matanya.
Para ahli menemukan, mata ikan guppy menjadi hitam pekat saat ia sedang marah.
Warna hitam di matanya ini seakan menjadi sinyal yang memperingatkan ikan guppy
lain untuk menyingkir.
Bagi pembaca
yang hobi koleksi ikan guppy ini, tentunya sekarang bisa lebih mengerti kondisi
kesehatan ikan. Jika iris ikan guppy tidak berubah warna ketika sedang
memangsa, maka dapat dipastikan bahwa ikan guppy-nya tidak berselera untuk
makan atau bisa jadi berada dalam kondisi sakit.
Referensi
(1)
.http://bahasikan.com/jenis-ikan-guppy
(2)
warstek.com/
(3)
http://www.manandshark.com/info/yuk-pahami-tentang-ikan-guppy-serta-jenisnya/
(4)
https://sains.kompas.com/read/2018/06/05/180400223/peringatkan-saingan-warna-mata-ikan-guppy-berubah-saat-marah
Makassar, 23 Agustus 2018
Asmiana dan Tri kartika Subair
Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan 2016
Tuna
Nut Cookies jadi Produk Andalan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin dalam Pameran Pembangunan SulSel EXPO 2018
Universitas Hasanuddin turut memeriahkan pameran
pembangunan SulSel EXPO yang diselenggarakan selama 5 hari di Celebes
Convention Center. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 8-12 Agustus
2018 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain pameran kegiatan , juga dirangakaikan dengan
berbagai acara perlombaan, seperti fashion show, tari-tarian, pakaian anime dan
masih banyak lagi. Dari tahun ke tahun Universitas Hasanuddin tidak pernah
absen mengikuti kegiatan pameran serupa.
Dalam pameran kemarin, Unhas mengikutsertakan
fakultas kedokteran serta llmu perikanan
dan kelautan juga teaching industri. Adapun produk andalan yang dipamerkan dari
salah satu fakultas, yaitu dari fakultas ilmu kelautan dan perikanan. Produk
tersebut diberi nama tuna nut cookies sebagai salah satu inovasi produk
unggulan di lab OSEA agrobisnis perikanan FIKP Unhas yang merupakan perpaduan
ikan tuna dan berbagai adonan lain. Tuna nut cookies merupakan produk baru,
inovasi dari salah satu dosen jurusan perikanan Dr. Ir. Sri Suro Adhawati,
S.E., M.Si. yang dibentuk bulat kecil menyerupai ukuran uang koin dengan cita
rasa yang manis dan renyah serta bergizi tanpa tambahan pengawet.
Para pengunjung banyak yang penasaran dengan resep
tuna nut cookies ini karena biasanya ikan berbau amis. Salah satu pernyataan
pengunjung ibu-ibu saat pameran hari kedua yang menarik ialah “ ini kue yah
dek, dari ikan? Tapi kok manis yah tidak asin?”. Pertanyaan ibu tersebut sempat
membuat mahasiswa yang menjaga stand saat itu diam dan langsung meluruskkan
jika produk olahan dari ikan ini diolah dengan proses yang panjang agar menghasilkan
tekstur, rasa dan aroma yang menyerupai biskuit seperti biasanya.
Sekalipun bahan dasar yang dipakai ialah
ikan tuna yang sifatnya berbau amis.
Meskipun beberapa pengunjung banyak yang merasa aneh dan bingung , tapi
produk tuna nut cookies ini terbukti menarik perhatian karena banyak pengunjung
yang ketagihan mencicipi tester yang disediakan.
Biodata
Penulis
Nama
: Nurlatifah Amu
Prodi
: Agrobisnis Perikanan
Angkatan
: 2016
No.
Hp : 082349698284
Tuna Nut Cookies jadi Produk Andalan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin dalam Pameran Pembangunan SulSel EXPO 2018
HIMASEI UNHAS
August 17, 2018
Merdeka
merupakan situasi ketika kita tidak terikat lagi dan memiliki hak sepenuhnya
dalam menjalankan kehidupan. Secara umum merdeka berkaitan erat dengan
kemerdekaan bangsa
dan negara dalam menjalankan roda pemerintahan serta lepas dan bebas dari
pengaruh bangsa lain. Untuk menjadikan
suatu negara merdeka bukanlah persoalan yang mudah bahkan negara Indonesia
harus merasakan beringasnya penjajahan selama kurang lebih 350 tahun. Suara
ledakan, tembakan dan jeritan isak tangis mewarnai hari-hari perjalanan
perjuangan bangsa ini. Bukankah bangsa ini memiliki negeri yang sejahtera, tapi
kenapa kita seolah melarat di negeri sendiri.
Sejarah perjuangan dan kemerdekaan bangsa
Indonesia 73 tahun silam merupakan hadiah dari para pahlawan Indonesia yang
telah berani berjuang di barisan terdepan untuk memperjuangkan keberadaan bumi
pertiwi dengan tekad dan jiwa nasionalis yang membara. Kemerdekaan menjadi
saksi perjuangan dan kenangan dari para pejuang yang harus tewas di medan
pertempuran. Tapi tahukah kita bahwa para pahlawan negeri ini banyak yang lahir
dari pemuda-pemuda yang memiliki jiwa patriotisme. Pemuda di zaman penjajahan
memiliki semangat perjuangan yang tinggi untuk mengusir para penjajah dari
Indonesia. Semangat mereka lahir karena adanya dorongan dan dukungan seluruh
pihak untuk bersatu mewujudkan kemerdekaan. Semua ini tidak terlepas dari jasa
para pemuda yang bahkan dituangkan melalui Kongres pemuda yaitu pada tanggal 28
Oktober 1928 di Batavia atau kini dikenal sebagai Jakarta. Tanggal tersebut
kini dimaknai dan diperingati sebagai sumpah pemuda yang berbunyi:
Pertama : Kami
Poetra Poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia
Kedua : Kami Poetra
Poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
Ketiga : Kami
Poetra Poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia
Seperti itulah bunyi sumpah pemuda yang
dikumandangkan para pemuda Indonesia pada masa memperjuangkan kemerdekaan.
Melihat sejarah perjuangan bangsa Indonesia, khususnya kaum pemuda pada masa
itu mirislah negeri Indonesia kini, karena jiwa-jiwa patriotisme yang mulai
luntur. Begitu kontras pemuda di zaman terdahulu dengan pemuda di zaman
sekarang, semua itu nampak dari sifat dan karakter nasionalis yang sudah mulai
jarang ditemukan di zaman milenial seperti sekarang ini.
Para
pemuda perlu meningkatkan sikap simpati dan empati terhadap sesama manusia agar
dapat tumbuh kepedulian dan rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Meskipun
zaman telah berbeda namun peran pemuda tetap menjadi sangat penting untuk
membangun bangsa dan negara ini. Apa bedanya pemuda zaman penjajahan dan zaman
milenial? Mereka tetap sama yaitu rakyat pribumi Indonesia hanya saja situasi
yang dihadapi berbeda. Pemuda Indonesia
tetaplah yang berjiwa patriotisme dan memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap
tanah air ibu pertiwi. Hanya saja segelintir pemuda merusak citra yang telah
disematkan tersebut sehingga membangun paradigma di kalangan masyarakat dan
pemerintah bahwa pemuda-pemuda Indonesia tidak memiliki apa-apa yang bisa
dibanggakan.
Miris
dan sangat menyayat hati ketika perjuangan pemuda Indonesia tidak begitu
dihargai, inilah salah satu penyebab mengapa ada perbedaan karakter pemuda
zaman penjajahan dan pemuda zaman milenial. Akan tetapi ini bukanlah ajang
untuk saling menyalahkan. Pemuda dan seluruh masyarakat serta pemerintah
mempunyai peran yang sama dalam memajukan bangsa ini. Pemuda yang berwawasan
dan memiliki bakat sudah menjadi kewajiban untuk menunjukkan yang terbaik demi ibu
pertiwi kita. Seperti yang pernah dikatakan Bapak Proklamator Ir. Soekarno
dalam pidatonya “Jangan tanya apa yang negara berikan padamu, namun tanyakan
apa yang bisa kamu berikan untuk negara”.
Kalimat
tersebut nyatanya dapat menjadi pertanyaan sekaligus jawaban dari permasalahan
yang dihadapi oleh bangsa ini ialah bangsa itu sendiri. Peran pemuda dan
seluruh elemen bangsa perlu dipupuk dan diperkuat dengan adanya gerakan yang seirama.
Kita terlahir di negeri yang hampir sekarat serta merayakan kemerdekaan di hari
yang sama. Bukankah tujuan seluruh bangsa Indonesia juga mesti sama. Hal inilah
yang perlu kembali direnungkan bahwa tujuan bangsa kita sudah jelas tercantum
dalam lima sila Pancasila.
Dukungan
dan kepercayaan menjadi poin penting sebagai wujud kontribusi nyata pemuda
untuk Indonesia. Pemuda yang memperoleh ilmu pengetahuan dari bangku pendidikan
sudah selayaknya mampu mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut agar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Pemuda sebagai salah satu agen
perubahan mempunyai tugas besar dan mulia dalam meningkatkan kesejahteraan
rakyat Indonesia secara merata. Kekayaan bukanlah tolak ukur bangsa dikatakan
sejahtera. Namun bangsa yang sejahtera ialah bangsa yang cerdas, bermartabat
dan memiliki budi pekerti yang luhur. Ketika semua itu telah diperoleh bukan
tidak mungkin bangsa ini akan kembali menunjukkan taringnya di mata dunia.
Orang besar tidaklah selalu lahir dari keturunan orang-orang hebat namun bisa
saja lahir dari orang biasa yang punya harapan dan cita-cita yang luar biasa.
Makassar, 14 Agustus 2018
Nurlatifah Amu
Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan 2016
Peran Pemuda dalam Mewujudkan Kemerdekaan Sekali lagi di Zaman Milenial
HIMASEI UNHAS
August 17, 2018
Merdeka
100 %
Negeriku kini telah merdeka,
mengumandangkan proklamasi 73
tahun silam.
Disusul sorak sorai dan tepukan
yang riuh meriah.
Mengubur perlahan kutukan
penjajahan yang membinasakan,
sejak hidup hingga tewas di medan
pertempuran.
Darah dan mayat berceceran
dimana-mana,
jeritan wanita dan anak-anak
meraung-raung.
Duduk tersungkur dengan senapan
tepat di pelipis kepala.
Sebilah bambu runcing menjadi
saksi hidup,
Mati atau merdeka.
Istri-istri dipergauli dan
dibunuh,
sementara cekikikan tawa di atas
tangisan
yang hampir berdarah.
Prajurit proklamasi menemui
ajalnya,
disekutui oleh penghianat dengan
rupa yang tak berbeda.
Bersembunyi di atas tanah
kelahiran
yang dijejaki manusia-manusia tak
beradab.
Negeriku akhirnya kini merdeka,
mengumandangkan kebebasan yang
dibuat seolah bergema.
Hingga dilakonkan laksana wangi
maut
bunga katsuri.
Gentar berpendar dalam nelangsa
yang menyeret jiwa-jiwa prajurit
yang tewas teraniaya.
Dihantui dendam dan ketakutan
yang kian legam.
Sementara proklamasi tetap dikumandangkan,
seolah percaya bahwa negeriku
benar-benar merdeka.
Menunda perjuangan sekarat
yang ingin menjerat maut sekali
lagi.
Akankah rakyat pribumi dengan
khidmat
menikmati kemerdekaan?
Atau tetap mati membusuk di
gubuk-gubuk
reot yang tua itu.
Sejarah menjadi bisu dihadapan
rakyat jelata
yang meringis menuntut
kemerdekaan seutuhnya.
Dan sekali lagi dikumandangkan,
jika negeriku kini telah merdeka.
Tank tank berukuran raksasa
menjadi renta tak bertuan.
Tapi tetap saja rakyat pribumi
mengayuh
harapan dan cita yang sia-sia.
Melarat hingga berkarat di tanah
yang sekarat.
Dan rakyat pribumi kembali
mempertegas lekuk bayangan
sendiri
pada cermin yang tak pernah
mengumbar dusta.
Mengenali belulang-belulang yang
diremuk paksa.
Dan semboyan itu tetap dikumandangkan,
bahwa negeriku kini telah
merdeka.
Mengecup semesta tanpa suara
ledakan
yang melesat tiba-tiba.
Memecah hening yang kini tentram
tanpa trauma.
Namun sesekali rakyat pribumi
menjadi pasrah,
digerogoti serapah yang
mengawang-ngawang.
Menyentak dahaga dan perut
keroncongan,
Terkunci dalam sesak yang
mengiris sembilu.
Meski pilu terkubur hingga
membusuk
di tanah berkabung.
Tetap saja dikumandangkan bahwa
negeriku kini telah merdeka?
Makassar, 15
Juli 2018
Nurlatifah Amu
Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan 2016
Merdeka 100 %
HIMASEI UNHAS
August 17, 2018