Coastal
Movement merupakan gabungan program kerja dari beberapa divisi yaitu divisi hubungan luar, divisi kajian
strategis, dan divisi minat dan bakat. Adapun tema dari kegiatan Coastal Movement yaitu “Menciptakan Keakraban melalui Sikap Peduli Lingkungan serta
Peningkatan Daya Nalar dalam Bidang Sosial Ekonomi”.
Coastal
Movement dilaksanakan di Pulau Sanane Pada tanggal 4-6 Oktober 2019. Kegiatan
ini terdiri dari beberapa item yaitu Pemeriksaan Kesehatan, Sosialisasi
Kebencanaan dan Ekobrik, Diskusi Pesisir, Pembuatan TPA dan Gerakan Lihat
Sampah Ambil.
1.Pembuatan TPA Dan GELISA
Pembuatan
TPA dan GELISA (Gerakan Lihat Sampah Ambil)
Pembuatan Tempat Pembuangan Akhir
Sampah dan Gerakan Lihat Sampah Ambil merupakan salah satu dari rangkaian acara
Coastal Movement dari Divisi Hubungan
Luar, yang bertujuan untuk menghindari agar sampah tidak berserakan sehinggat idak menimbulkan sumber penyakit serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
menjaga kebersihan agar terciptanya lingkungan yang sehat. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 4-6 Oktober 2019 yang bertempat di Pulau Sanane, pukul 06.30 – 10.00 WITA. Untuk pembuatan TPA sendiri di laksanan setiap hari karena dalam pengerjaannya
memang membutuhkan
waktu yang
lumayan lama. Selain itu, untuk GELISA dilaksanakan di pagi hari dengan mengelilingi
setiap lorong dan pinggir pantai untuk mengambil sampah yang berserakan.Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga HIMASEI dan masyarakat
pesisir
yang ada di sana juga turut berpartisipasi untuk kepentingan
bersama.
2. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan Kesehatan
merupakan salah satu program kerja divisi Hubungan Luar yang bertujuan untuk meningkatkan rasa
kepedulian terhadap masyarakat
pesisir serta untuk mengetahui
permasalahan kesehatan yang dialami oleh masyarakat pesisir. Dimana pada program kerja ini dilakukan pemeriksaan
kesehatan secara gratis untuk masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 5 Oktober 2019 yang
bertempat di Lapangan Badminton Pulau
Sanane,
pukul 09.30 – 12.30 WITA. Pemeriksaan Kesehatan
ini dibawakan
oleh dr. Ihsanul
Maarif, S.
Ked. Dan teman-teman dari Siaga Ners Unhas. Adapun rangkaian
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, yaitu pemeriksaan
tinggi dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan golongan darah, dan konsultasi
kesehatan.
Pelatihan Pembuatan Produk Perikanan
Dilaksanakan guna melatih minat dan bakat warga HIMASEI serta masyrakat Pulau Sanane dalam memanfaatkan hasil perikanan menjadi suatu
produk yang memiliki harga jual yang lebih.
4. Diskusi Pesisir
Diskusi Pesisir
ini dilaksanakan guna meningkatkan kesadaran msayarakat pesisir yang dimana
kita ambil tema yaitu “Peningkatan Kembali Kesadaran terhadap Lingkungan
di Masyarakat Pesisir” dimana output dari diskusi pesisir ini diharap kepada
masyarakat Pulau Sanane agar menjaga lingkungan
tetap bersih dari sampah.
Sosialisasi Kebencanaan dan Ekobrik
Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya penanganan apabila terjadi bencana di daerah pesisir. Kegiatan Sosialisasi Kebencanaan dan Ekobrik menitikberatkan pada partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana. Jadi
masyarakat bukan hanya sekedar menjadi korban/objek dari bencana namun juga
sebagai pelaku dari penanggulangan bencana. Sosialisasi Kebencanaan dan Pelatihan Ekobrik
merupakan salah satu item kegiatan Coastal
Movement dimana bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan siswa-siswi terhadap mitigasi bencana melalui kegiatan sosialisasi
siaga bencana demi mewujudkan sekolah tangguh bencanaserta menanamkan kesadaran lingkungan dan kepedulian
terhadap alam serta perubahan iklim pada siswa-siswi, terutama persoalan sampah
plastik yang semakin tidak terbendung. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu,
5 Oktober 2019.
Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Dinamika Negeri
Sejarah telah mencatat bahwa peran mahasiswa bagi negeri ini tidak dapat diabaikan. Banyak sejarah besar Republik ini yang sedikit banyak dipengaruhi oleh gerakan mahasiswa.
Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang mengeyam Pendidikan Tinggi di Universitas,
PerguruanTinggi, Institut, maupun Akademi baik yang memiliki status
Negeri ataupun Swasta, mereka memiliki identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religious, insan dinamis, insan social, dan insan mandiri. Dari identitas dirinya tersebut, mahasiswa sekaligus mempunyai tanggung jawab intelektual, tanggung jawab social, dan tanggung jawab moral.
Mahasiswa yang selalu menjadi harapan bagi masyarakat umum untuk menentukan arah perkembangan masyarakat, kini malah menjadi individu yang memisahkan diri dari persoalan masyarakat dan seolah-olah tidak mau tau tentang persoalan yang di hadapi oleh masyarakat. Eksistensi sebagai mahasiswa yang semestinya sebagai agen of change dan agen of control terkubur seiring sifat arogansi dan tidak mau tau yang selalu di
tunjukkan oleh masyarakat dalam pergaulannya sehari-hari di lingkungan social.
Nilai-nilai ideal yang harus terjadi di masyarakat memang terkesan dan terdengar normatif atau belum sesuai dengan keadaan yang ideal. Karena yang harus dipahami oleh para aktivis mahasiswa adalah bahwa mahasiswa bukanlah seolah policy maker.Seorang
policy maker harus dihadapkan pada kondisi real dan tuntutan ideal. Lalu dimana peran mahasiswa? Peran mahasiswa disini adalah sebagai control social atau
watch dog terhadap berbagai kebijakan pemerintah, terutama kebijakan yang tidak pro rakyat banyak. Gerakan ini penting untuk terus menjaga agar kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah tidak merupakan masyarakat luas.
Gerakan mahasiswa sebagai gerakan intelektual sebagai golongan intelektual sudah sepatutnya setiap gerakan mahasiswa berdasarkan intelektualitas. Salah satu potensi yang harus dimaksimalkan oleh para mahasiswa adalah dengan memanfaatkan segala macam permasalahan yang ada di
masyarakat. Karena sejatinya gerakan mahasiswa adalah gerakan idealisme-moral.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnya bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa bukan lagi tugasnya hanyabelajar didalam ruangan kelas, bukan pula rakyat,
bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri dilingkungan masyarakat, namun ia tidak boleh memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran mahasiswa dalam menghadapi dinamika negeri.
Adapun beberapa peran mahasiswa yaitu menjadi jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan dan pemecahan masalah-masalah kehidupan terutama sesuai dengan bidangnya, mahasiswa sebagai dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik, sekaligus menjadi control terhadap perubahan sosial yang sedang dan akan berlangsung.
Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Dinamika Negeri
HIMASEI UNHAS
October 21, 2019