-->

HIMASEI UNHAS

Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan adalah salah satu lembaga kemahasiswaan yang berada dalam lingkup Himpunan Mahasiswa Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Keluatdan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Himasei Unhas berdiri pada tanggal 23 April 2000.

Monday, November 22, 2021

KAJIAN KONTEMPORER "Peran Mahasiswa Untuk Perikanan Masa Mendatang"

"Peran Mahasiswa Untuk Perikanan Masa Mendatang"

Emylia Syair¹

Editor: Ardiansya Saputra

    Secara umum nelayan diartikan sebagai orang yang mata pencahariannya menangkap ikan, pe nangkap ikan di laut (W.J.S. Purwodarminto, h.674). Menurut Pasal 1 Undang-Undang Republik Indo-nesia No. 6 tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan (LNRI No. 97 tahun 1964, TLN No. 2690), pengertian nelayan dibedakan menjadi dua yaitu: nelayan pemilik dan nelayan penggarap. Nelayan pemilik ialah orang atau badan hukum yang dengan hak apapun berkuasa atas sesuatu kapal atau perahu yang dipergunakan dalam usaha penangkapan ikan dan alat-alat penangkapan ikan. Nelayan penggarap ialah semua orang yang sebagai kesatuan dengan menyediakan tenaganya turut serta dalam usaha penangkapan ikan di laut. Sedangkan dalam ketentuan Undang-Undang Perikanan, mengatur dan membedakan pengertian nelayan menjadi dua yaitu nelayan dan nelayan kecil. (Retnowati.E, 2011)

                                                 

    Sistem Bagi Hasil dalam penangkapan ikan sangat berperan pula dalam menentukan tingkat pendapatan nelayan. Dalam sistem pembagian hasil penangka-pan ikan pada umumnya diterapkan dengan sistem bagi hasil ini, nelayan pemilik (juragan) menda-patkan bagian hasil lebih banyak dari nelayan peng-garap.  Ketimpangan dalam sistem bagi hasil seperti ini nampaknya sudah menjadi tradisi atau budaya dan nampaknya kondisi seperti ini cenderung dilestari-kan, nelayan pemilik modal atau pemilik (juragan) mendominasi para nelayan. Sementara nelayan (penggarap) tidak mempunyai pilihan. Dalam arti karena keterbatasan modal dan skill yang dimiliki oleh nelayan. Disamping itu juga karena budaya atau sikap entrepeneur yang tidak dimiliki oleh nelayan yang tidak dimiliki oleh nelayan sehingga mereka lebih suka menyediakan tenaga dan resiko nyawanya daripada kehilangan modal. Sedang bagi pemilik (juragan) karena mereka sebagai pemilik modal dengan resiko kehilangan modal maka untuk menghindari atau meminimalkan resiko ini mereka menerapkan sistem bagi hasil sebagaimana dijelaskan di atas, yang kecenderungan dengan segala upaya atau bentuk sistem bagi hasil untuk meminimalisir resiko kerugian yang akan diderita kadang dirasa kurang adil bagi nelayan.

    Rantai pemasaran yag panjang akan menyebabkan pendapatan nelayan menjadi rendah. Disitulah peran kita sbagai mahasiswa untuk menganalisis megenai solusi terbaik apa yang perlu diberikan dari masalah tersebut. Dari sekian banyak permasalahan kompleks yang ada di nelayan kecil, kita perlu mengeluarkan inovasi agar mereka dapat keluar dari jeratan masalah tersebut. Mungkin untuk merubahnya secara skala besar, kecil kemungkinannya untuk dilakukan. Namun setidaknya, kita perlu mengubah ataupun memodifikasi sedikit sistem ataupun kultur yang ada dalam masyarakat pesisir tersebut untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di masa mendatang.

 

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Periode 2022

Start Work With Me

Contact Us

JOHN DOE
+123-456-789
Melbourne, Australia

Powered by Blogger.

Search This Blog

Random Posts