-->

HIMASEI UNHAS

Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan adalah salah satu lembaga kemahasiswaan yang berada dalam lingkup Himpunan Mahasiswa Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Keluatdan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Himasei Unhas berdiri pada tanggal 23 April 2000.

Tuesday, July 7, 2020

Sosial Ekonomi Nelayan Menuju New Normal

Kajian Terkini

“Sosial Ekonomi Nelayan Menuju New Normal”



Kajian Terkini yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan Universitas Hasanuddin pada hari Minggu, tanggal 14 Juni 2020 mengangkat sebuah kajian berjudul “Sosial Ekonomi Nelayan Menuju New Normal” dengan menghadirkan narasumber yang luar biasa yakni bapak Dr.Ir.Muliawan selaku Peneliti Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan KKP serta bapak H.Andi Baso Mappaewa, S.Pi selaku Sekertaris HNSI Sulawesi Selatan. Dengan moderator saudara Irwansyah.

Materi yang disajikan oleh bapak Dr.Ir.Muliawan selaku Peneliti Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan KKP dimulai dari gambaran umum kondisi dan dampak covid-19 terhadap perikanan, singkatnya aktivitas melaut nelayan sampai saat ini masih berjalan normal namun apabila sistem perdagangan terhambat dikarenakan kebijakan “stay at home” dan PSBB/karantina memungkinkan aktivitas nelayan terganggu dikarenakan faktor kekurangan biaya operasional. Narasumber juga menyajikan gambaran protokol kesehatan cegah covid-19 seperti hindari pertemuan sosial dan jaga jarak fisik minimal 1 meter, cuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik, gunakan masker, semprot disinfektan pada peralatan yang digunakan, menjaga daya tahan tubuh dan masih banyak lagi. Tidak hanya untuk individu namun juga terdapat protokol kesehatan yang digunakan di pelabuhan perikanan mengacu pada Surat Edaran Dirjen PT Nomor: B.4664/DJPT/TU.210.DJ/III/2020 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Di Wilayah Kerja Pelabuhan Perikanan.

Adapun langkah antisipatif KKP untuk percepatan pemulihan ekonomi dampak covid-19 yaitu, mendata semua hasil produksi perikanan tangkap dan budidaya, mendata semua infrastruktur rantai dingin, rencana penguatan terhadap hasil-hasil produksi perikanan, melaksanakan perluasan sasaran penerima manfaat program Gemarikan (tim medis dan masyarakat terdampak) dan melaksanakan bulan bakti nelayan di pelabuhan perikanan dan masih banyak lagi. Serta kebijakan untuk menjaga pendapatan nelayan/ABK dengan kerangka kebijakan dalam menjaga pendapatan di era covid-19 dan usulan stimulus sektor KP. Materi ini diakhiri dengan hasil pendataan produksi perikanan tangkap, budidaya dan cold storage pertanggal April-Juni 2020.

Selanjutnya, materi yang disajikan oleh bapak H.Andi Baso Mappaewa, S.Pi selaku Sekertaris HNSI Sulawesi Selatan dimulai dari perkenalan perikanan dan kelautan Indonesia mulai dari luas wilayah, jumlah ekspor, potensi laut dan konsumsi masyarakat. Selanjutnya disajikan jumlah ekspor sulsel bersumber dari Balai Besar KIPM Makassar, 2019-2020 pada triwulan pertama 2019 dengan 5 komoditi terbesar yakni rumput laut, keraginan, udang vannamei, gurita dan kerapu dengan total nilai hingga Rp. 1,2 Triliun. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan jumlah ekspor sulsel periode triwulan pertama 2020 ketika Indonesia terdampak Covid-19 dengan 10 komoditi terbesar dengan total nilai Rp. 1.13 Triliun sehingga dapat disimpulkan ekspor mengalami penurunan. Selain itu terjadi “kemisikinan baru” akibat dari beragam sektor ekonomi dan UMKM berhenti produksi dan pasar menyusut karena daya beli. Kementrian Tenaga Kerja menyampaikan sekitar 2 juta orang ter-PHK dan diprediksi akan mencapai 15 juta orang dari berbagai sektor.

Sehingga diperlukan yang namanya inovasi new normal, narasumber memberikanan beberapa inovasi yakni, consumer behavior new normal, variasi produk nilai tambah, potensi lokal/ pasar lokal, dan core economi. Adapun berbagai cara menuju nelayan jaya yaitu, nelayan kecil diberikan bantuan alat tangkap, alat keselamatan dan pelatihan dasar seperti BST SKK 30/60Mil, keselamatan dilaut skala mikro untuk memenuhi kebutuhan dan penghasilan keluarga, menjadikan produk perikanan kelautan sebagai pilihan konsumsi dan gaya hidup untuk kesehatan. Materi ini diakhiri dengan millennial go digital yakni 70 persen pengguna digital yaitu generasi millennial hal ini dapat dijadikan sebagai target konsumen dan pasar yang besar.

Materi yang disajikan selama kajian begitu menarik bukan hanya dengan materi tulisan namun disertai dengan gambar sebagai bentuk visual materi sehingga peserta tidak bosan, selain itu juga peserta diberi kesempatan untuk bertanya berbagai hal terkait dengan topik atau materi yang dirasa masih belum dipahami. Semoga kedepannya Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan Universitas Hasanuddin mengangkat topik yang sedang trending seperti ini lagi, atau topik yang dibutuhkan masyarakat agar terhindar dari hoax.

 

OLEH : Andi Bulqies Rhamadani


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Periode 2022

Start Work With Me

Contact Us

JOHN DOE
+123-456-789
Melbourne, Australia

Powered by Blogger.

Search This Blog

Random Posts