-->

HIMASEI UNHAS

Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan adalah salah satu lembaga kemahasiswaan yang berada dalam lingkup Himpunan Mahasiswa Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Keluatdan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Himasei Unhas berdiri pada tanggal 23 April 2000.

Sunday, March 8, 2020

Dampak Penyebaran Virus Corona Terhadap Ekspor Komoditi Perikanan Sulawesi Selatan

Dampak Penyebaran Virus Corona Terhadap Ekspor Komoditi Perikanan Sulawesi Selatan


Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-n CoV) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayianak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk di indonesia sendiri.
Corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan yaitu hidung beringus, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, demam, dan merasa tidak enak badan.
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai ekspor dan impor Indonesia-Tiongkok dan juga pada negara lainnya menurun pada Januari 2020. Hal tersebut dipengaruhi mewabahnya virus corona.

Merebaknya virus corona jenis baru, Covid-19 di seluruh penjuru dunia memberikan dampak negatif bagi kalangan pengusaha perikanan. Adapun dampak yang diberikan yaitu penurunan jumlah ekspor perikanan 14-70%. Contohnya ekspor perikanan seperti rumput laut, karaginan, udang vanamei, tuna, tenggiri, gurita, kerapu, udang windu, bandeng, rajungan, dll. Untungnya saat ini belum ada laporan adanya virus corona pada komoditi perikanan.
Tak hanya ekspor perikanan yang terganggu, impor komoditi perikanan pun terganggu seperti ikan koi yang berasal dari jepang dan singapura, induk udang vanamei dari amerika serikat, pakan udang dari china, dan juga cangkang kerang dari french polynesia.
Sulawesi selatan merupakan wilayah komoditas rumput laut paling banyak diekspor ke China, Australia, Filipina dan Inggris. Keempat negara tersebut masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar rumput laut asal berbagai daerah di Sulsel, di antaranya dari Kabupaten Pinrang dan Kota Parepare.
Dampak dari wabah Virus Corona terus menyebar ke berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia, tepatnya di Sulawesi Selatan (Sulsel). Komoditi perikanan Sulsel yang menjadi andalan ekspor ke Negara Cina dan menjadi penambah devisa negara kini juga harus ikut lesuh akibat wabah Virus Corona.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Sulkaf S. Latief, ekspor komiti perikanan Sulsel seperti ikan segar, ikan hidup, ikan-ikan karang, gurita dan lainnya turun drastis. Contohnya seperti komoditi rumput laut yang merupakan ekspor terbesar mengalami penurunan hingga 48%.
Terkait dengan masalah ini Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM)  telah mengambil langkah dalam  menangani virus corona, yaitu :
·        Pengujian ikan melalui lendir ikan
·        Penghentian impor dari negara yang dicurigai apabila ditemukan positif terjangkit virus Corona
·        Pembentukan Satgas Khusus terkait pengecekan untuk menangani virus Corona
Rencana aksi terhadap arahan menteri kelautan dan perikanan :
·        Membuat surat edaran kewaspadaan wabah corona virus untuk kantor perwakilan BKIPM di seluruh indonesia
·        Membentuk satuan tugas kesiapsiagaan sektor kelautan dan perikanan
·        Menyelenggarakan workshop sebagai wahana konsultasi pakar lintas disiplin dan lintas sektor
·        Kolanorasi pengujian corona virus dengan Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB
·        Penguatan kapasitas Lab. Acuan Balai Uji Standar KIPM
·        Membuat bahan informasi yang benar
·        Menginstruksian penguatan pengawasan entry point diseluruh kantor perwakilan BKIPM (penggunaan APD)
·         Menghimbau seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan dan lingkungan





Sumber :
Sugihantono, A. 2020. Pedoman kesiapsiagaan menghadapi infeksi novel coronavirus (2019-nCoV). Jakarta : Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Periode 2022

Start Work With Me

Contact Us

JOHN DOE
+123-456-789
Melbourne, Australia

Powered by Blogger.

Search This Blog

Random Posts