-->

HIMASEI UNHAS

Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan adalah salah satu lembaga kemahasiswaan yang berada dalam lingkup Himpunan Mahasiswa Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Keluatdan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Himasei Unhas berdiri pada tanggal 23 April 2000.

Monday, November 4, 2019

eksploitasi sumberdaya alam, investasi,orientasi pengembangan teknologi Perikanan

eksploitasi sumberdaya alam, investasi,orientasi pengembangan teknologi Perikanan


Prinsip dasar pembangunan berkelanjutan  yang diterima  World Commission on Environment dan Development (1987), yang menyatakan bahwa generasi sekarang harus memenuhi kebutuhannya tanpa mengorbankan kemanpuan generasi-generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka  masing-masing telah diterima secara luas.  Pembangunan yang berkelanjutan mengandung dua konsep yang amat penting yaitu (Luhulima, 1998).
1. Konsep kebutuhan terutama kebutuhan dasar orang-orang miskin yang harus mendapat prioritas utama.
2. Ide batasan yang dipaksakan oleh tingkat perkembangan teknologi dan organisasi sosial  atas kemanpuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan  masa depan.
Jadi intinya pembangunan berkelanjutan merupakan suatu proses. 
 
Dalam proses itu eksploitasi sumberdaya alam, tujuan investasi, orientasi pengembangan teknologi dan perubahan institusional  semuanya harus berkembang secara serasi  dan memperbesar potensi masa kini dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia.

  Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa wilayah pesisir Indonesia yang panjangnya mencapai 95.181 km, dengan luas laut teritorialnya kurang lebih 3,1 juta Km2, Zona Economic Exclusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7 Km2, memiliki potensi sumberdaya hayati, non hayati maupun jasa lingkungan lainnya yang belum tergali secara optimal dalam mendukung pembangunan ekonomi bangsa Indonesia. Di Indonesia tercatat keragaman hayati laut yang tinggi. Ditemukan sekitar 2500 species ikan, 253 jenis dari jumlah tersebut termasuk jenis ikan hias, dan 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi.  Terdapat kurang lebih 354 jenis ikan karang,14.000 jenis terumbu karang dengan luas lebih kurang 60.000km2, terdapat berbagai jenis lamun dan 38 jenis mangrove (Dewan Maritim Indonesia, 2006).
Untuk mendukung pemanfaatan potensi sumberdaya kelautan maka mutlak diperlukan IPTEK, yang harus pula didukung oleh riset yang sistematis dan berkelanjutan. Pembangunan kelautan sekarang ini antara lain mencakup:
1. Capture Fisheries and Aquaculture
2. Marine Biotechnology 
3. Non-Living Resources   7
4. Marine Transportation
5. Sea Territory
6. Small Island Development 
Pengembangan riset dan pengembangan Iptek tersebut diharapkan menjawab dan mengatasi masalah nasional dalam bidang; 
1. Kecukupan Pangan
2. Kecukupan Obat dan Teknologi Kesehatan
3. Sumber Energi Alternatif
4. Transportasi
5. Teknologi Informasi dan Komunikasi
6. Teknologi Keamanan dan Pertahanan

Riset dibidang industri bioteknologi kelautan  telah ditemukan beberapa hal antara lain (Dahuri 2006):
1. Pembuatan obat tidur dan obat penenang dari kuda laut.
2. Pembuatan garam yang 99% murni untuk cairan infus.
3. Tempurung kura-kura untuk obat luka dan tetanus.
4. Hati ikan buntal untuk obat tetrodotoxin, guna memperbaiki saraf otak yang rusak.
5. Chitosan dari kulit kepiting dan udang untuk obat anti kolesterol.
6. Chitin dari kulit kepiting dan udang dibuat serat untuk campuran material pembuat kaos/pakaian yang berkualitas lebih halus, lebih dingin, serta tidak rusak bila disetrika.
7. Kerang ditumbuk untuk obat maag.
8. Telur ayam dari ayam yang diberi pakan rumput laut (ocean bio-eggs), lebih sehat serta lebih bernutrisi.
9. Ular laut diambil serbuknya untuk meningkatkan daya ingat.
10. Bakteri laut untuk campuran deterjen.
11.Vitamin Omega-3 dari ikan untuk meningkatkan kecerdasan dan menghindari berbagai penyakit yang berhubungan dengan cholesterol.
    
Disadari bahwa pemanfaatan sumberdaya kelautan sekarang ini lebih banyak terkonsentrasi di wilayah pesisir dan perairan laut dangkal, maka pengembangan Iptek dalam rangka pengembangan laut dalam sangat dibutuhkan dalam rangka pemanfaatan berbagai sumberdaya kelautan di perairan laut dalam.

Dibidang perikanan tangkap iptek sangat penting dalam menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan.  Pemanfaatan teknologi light fishning  yang banyak beroperasi di wilayah laut Indonesia mendorong diperlukannya riset yang menyangkut masalah intensitas cahaya yang digunakan untuk menarik perhatian ikan-ikan yang layak tangkap, dan intensitas optimum yang digunakan untuk menangkap jenis-jenis ikan tertentu.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Periode 2022

Start Work With Me

Contact Us

JOHN DOE
+123-456-789
Melbourne, Australia

Powered by Blogger.

Search This Blog

Random Posts