-->

HIMASEI UNHAS

Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan adalah salah satu lembaga kemahasiswaan yang berada dalam lingkup Himpunan Mahasiswa Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Keluatdan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Himasei Unhas berdiri pada tanggal 23 April 2000.

Friday, August 17, 2018

Merdeka 100 %

Merdeka 100 %

Negeriku kini telah merdeka,
mengumandangkan proklamasi 73 tahun silam.
Disusul sorak sorai dan tepukan yang riuh meriah.
Mengubur perlahan kutukan penjajahan yang membinasakan,
sejak hidup hingga tewas di medan pertempuran.
Darah dan mayat berceceran dimana-mana,
jeritan wanita dan anak-anak meraung-raung.
Duduk tersungkur dengan senapan
tepat di pelipis kepala.
Sebilah bambu runcing menjadi saksi hidup,
Mati atau merdeka.
Istri-istri dipergauli dan dibunuh,
sementara cekikikan tawa di atas tangisan
yang hampir berdarah.
Prajurit proklamasi menemui ajalnya,
disekutui oleh penghianat dengan rupa yang tak berbeda.
Bersembunyi di atas tanah kelahiran
yang dijejaki manusia-manusia tak beradab.
Negeriku akhirnya kini merdeka,
mengumandangkan kebebasan yang dibuat seolah bergema.
Hingga dilakonkan laksana wangi maut
bunga katsuri.
Gentar berpendar dalam nelangsa
yang menyeret jiwa-jiwa prajurit yang tewas teraniaya.
Dihantui dendam dan ketakutan yang kian legam.
Sementara proklamasi tetap dikumandangkan,
seolah percaya bahwa negeriku benar-benar merdeka.
Menunda perjuangan sekarat
yang ingin menjerat maut sekali lagi.
Akankah rakyat pribumi dengan khidmat
menikmati kemerdekaan?
Atau tetap mati membusuk di gubuk-gubuk
reot yang tua itu.
Sejarah menjadi bisu dihadapan rakyat jelata
yang meringis menuntut kemerdekaan seutuhnya.
Dan sekali lagi dikumandangkan,
jika negeriku kini telah merdeka.
Tank tank berukuran raksasa
menjadi renta tak bertuan.
Tapi tetap saja rakyat pribumi mengayuh
harapan dan cita yang sia-sia.
Melarat hingga berkarat di tanah yang sekarat.
Dan rakyat pribumi kembali
mempertegas lekuk bayangan sendiri
pada cermin yang tak pernah mengumbar dusta.
Mengenali belulang-belulang yang diremuk paksa.
Dan semboyan itu tetap dikumandangkan,
bahwa negeriku kini telah merdeka.
Mengecup semesta tanpa suara ledakan
yang melesat tiba-tiba.
Memecah hening yang kini tentram tanpa trauma.
Namun sesekali rakyat pribumi menjadi pasrah,
digerogoti serapah yang mengawang-ngawang.
Menyentak dahaga dan perut keroncongan,
Terkunci dalam sesak yang mengiris sembilu.
Meski pilu terkubur hingga membusuk
di tanah berkabung.
Tetap saja dikumandangkan bahwa
negeriku kini telah merdeka?
Makassar, 15 Juli 2018



Nurlatifah Amu 
Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan 2016

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Periode 2022

Start Work With Me

Contact Us

JOHN DOE
+123-456-789
Melbourne, Australia

Powered by Blogger.

Search This Blog

Random Posts