Friday, November 1, 2019
“Pro-Kontra
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Klinik Iptek Mina Bisnis”
(Kabupaten
Lamongan dan Desa Weru Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan)
Indonesia adalah salah satu Negara Kepulauan
terbesar di Dunia. Indonesia dikaruniai
sumber daya kelautan dan keanekaragaman hayati yang besar. Berdasarkan data
Kelautan Perikanan dalam angka (2013, h.76) Indonesia memiliki 17.499 buah
pulau dengan panjang garis pantai membentang 80.791 km dan luas lautnya
mencapai 3,25 juta km². Di samping itu, dikutip dari situs Kementerian Kelautan
dan Perikanan potensi tangkap perairan laut Indonesia
diperkirakan 7,3 juta ton/tahun yang secara ekonomi ditaksir 1,2 triliun dolar
AS, atau setara 10 kali lipat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di
tahun 2012. Karenanya, melalui pendapat mengarah bahwa keberadaan potensi
kelautan yang besar itu semestinya dapat dijadikan alasan pertimbangan
beralihnya paradigma pemba-ngunan
nasional dari daratan (land based orientation) ke maritim (ocean
based orientation).
Uraian di atas, memberi arahan bahwanya perlu
ada upaya lebih nyata dari pemerintah untuk mengoptimalkan potensi sumber daya
kelautan dan fokus menyelesaikan masalah pokok dalam kemiskinan nelayan. Karena
itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berdasarkan SK Kepala Balai Besar
Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) Nomor
12.1/BALITBANGKP/ RS.210/I/2012 melaksanakan program pening-katan kehidupan
nelayan dengan membentuk Klinik IPTEK Mina Bisnis (KIMBis) dalam rangka
pemberdayaan masyarakat nelayan.
Masyarakat
kelautan perikanan di Kabupaten Lamongan tidak lepas dari kebutuhan teknologi
dan inovasi untuk usahanya, yang juga perlu diiringi dengan pendekatan kepada
pelaku (nelayan, pembudidaya, dan petambak garam) agar teknologi inovasi itu
dapat diterima oleh masyarakat. Dibentuknya KIMBis di kawasan pesisir/nelayan
diperlukan karena disamping kebutuhan masyarakat semakin berkembang yang
bersamaan dengan itu kapasitas untuk memanfaatkan potensi lingkungannya masih
terbatas, juga kompleksitas masalah yang dihadapi masyarakat nelayan semakin
rumit, padahal mereka belum mampu menyelesaikan masalah tersebut secara
mandiri.
Pemberdayaan
masyarakat nelayan yang digunakan untuk meminimalisirkan kemiskinan atau
ketertinggalan masyarakat nelayan yang disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
1. Kemiskinan
struktural
2. Kemiskinan
super struktural
3. Kemiskinan
cultural
Adapun
Klinik IPTEK Mina Bisnis dibentuk dengan tujuan untuk :
1. Mendorong
tumbuhnya entrepreneurship di dalam
masyarakat nelayan/pesisir sehingga mampu memperbaiki kehidupan ekonomi
masyarakat.
2. Mempercepat
proses diseminasi, difusi dan adopsi tekonologi kelautan dan perikanan dan
umpan balik dari masyarakat untuk memperbaiki teknologi yang diintroduksi.
KIMBis
inilah yang akan membantu ekonomi masyarakat dan sebagai wadah pembinaan serta
pengembangan kegiatan ekonomi yang berbasis IPTEK melalui pendekatan technopreneurship berstandar pada
potensi sumberdaya di lingkungannya.
Namun ada beberapa
Pro dalam Klinik IPTEK Mina Bisnis (KIMBis) di Desa Weru Kabupaten Lamongan
1. Melalui
KIMBis ini diharapkan mampu mendorong perkembangan ekonomi masyarkat di wilayah
pesisir yang berbasis IPTEK
2. KIMBis
juga dapat dimanfaatkan sebagai fasilitasi kepentingan atau kebutuhan antara
sumber teknologi dengan pengguna untuk mendapatkan umpan balik
Sedangkan Kontra
terhadap Klinik IPTEK Mina Bisnis (KIMBis) di Desa Weru Kabupaten Lamongan
1. Dengan
adanya KIMBis ini juga dapat membuat budaya-budaya yang ada di masyarakat
pesisir menjadi pudar karena masuknya teknologi-teknologi di masyarakat
pesisir. Namun hal tersebut tergantung pribadi masyarakat menanggapi budayanya
yang pudar, karena budaya ada pada diri mereka.
2. Dengan
adanya KIMBis dapat membuat masyarakat menjadi malas, karena menurut mereka adanya
KIMBis membuang-buang waktu kerja mereka, padahal KIMBis ini merupakan patner
usaha merekea
Dengan beroperasinya KIMBis di Desa Weru
Kabupaten Lamongan sampai saat ini belum bisa maksimal hanya sebatas pelatihan
untuk masyarakat. Tapi dengan adanya KIMBis ini sudah jauh lebih baik karena
dapat membuat masyarakat pesisir mampu mengembangkan potensi-potensi sumber
daya laut nelayan, pembudidaya, dan petambak garam.
Notulen :KELOMPOK 1
HIMASEI UNHAS
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.
0 comments:
Post a Comment