|
Sourcepic: http://indonesiatop.blogspot.com |
Divisi Kajian dan Strategis Himpunan Mahasiswa
Sosial Ekonomi Perikanan mengadakan diskusi yang membahas tentang potensi dan
urgensi daerah pulau-pulau kecil di Indonesia, khsusnya di daerah Sulawesi
Selatan. Dalam kegiatan tersebut mengundang pemateri dari program studi yang
sama yaitu Sosial Ekonomi Perikanan. Beliau adalah Kanda Mustain Asbar yang
merupakan mantan koordinator divisi kastra periode tahun 2016-2017.
|
Moderator (Nur Latifah Amu) dan Pemateri (Musthain Asbar) |
Melalui kegiatan ini
diharapkan mampu menambah wawasan dan pemahaman mahasiswa perikanan terkait
struktur sosial, ekonomi maupun permasalahan konflik antar masyarakat serta
tingkat pendidikan dan kemiskinan yang terjadi. Diskusi yang diadakan di ruang
seminar perikanan pada hari kamis, tanggal 29 Maret 2018 diikuti oleh 42 peserta dari program studi yang berbeda di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin. Para peserta mengikuti diskusi dengan sangat antusias,
hal ini dilihat dari banyaknya sanggahan dan pertanyaan terkait sudut pandang
masing-masing tentang pulau-pulau kecil.
Salah satu topik menarik yang diangkat oleh pemateri
ialah masalah penguasaan lahan dan pendidikan daerah pulau-pulau kecil. Dalam
pembahasannya, pemateri menjelaskan bahwa penguasaan lahan menjadi salah satu urgensi
daerah pulau-pulau kecil. Penguasaan lahan yang terjadi menyebabkan masyarakat
sekitar terabaikan. Wacana pemerintah seperti reklamasi pantai, pembuatan
pulau-pula palsu dan penjualan lahan kepada perusahaan asing malah semakin
membuat potensi sumber daya alam yang dimiliki belum termanfaatkan secara
optimal.
Permasalahan lain yang juga diangkat dalam diskusi
kemarin ialah masalah pendidikan anak-anak di daerah pulau-pulau kecil.
Pemateri menambahkan bahwa pendidikan anak-anak pulau-pulau kecil masih relatif
statis. Dalam kurikulum pendidikan masyarakat sekitar, tidak memuat
muatan-muatan yang membahas tentang potensi pulau-pulau kecil serta cara
pemanfaatannya. Sehingga kadang para anak-anak nelayan di daerah sekitar,
ketika mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mereka tidak
lagi melirik daerahnya untuk mengembangkan potensi daerahnya sendiri.
Padahal muatan-muatan seperti itu yang diharapkan
dapat menjadi salah satu faktor pendorong masyarakat sekitar mau menjaga
kelestarian daerahnya dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki di daerahnya.
Dalam diskusi yang diadakan juga banyak melahirkan
pendapat-pendapat terkait permasalahan di pulau-pulau kecil. Salah satu
pendapat dari peserta diskusi yang mengatakan bahwa “Masyarakat Pulau-Pulau
Kecil juga perlu pendidikan yang tinggi agar setelah lulus bisa kembali ke
daerahnya untuk mengembangkan potensi yang ada”. Jika saja seluruh masyarakat
pulau-pulau kecil dan para akademis berfikir demikian bisa dipastikan bahwa
masyarakat kita akan menjadi masyarakat yang maju dan berwawasan.
Sebagai civitas akademik tentunya masalah urgensi
perikanan seperti ini perlu mendapat perhatian lebih. Karena pemanfaatan
sumberdaya yang kurang optimal menjadi salah satu penyebab kemiskinan
struktural acap kali terjadi di daerah pulau-pulau kecil.
Mengutip dari salah satu pernyataan pemateri sebelum
mengakhiri materinya. Beliau mengatakan bahwa “ Aku berfikir tentang sebuah
gerakan tapi aku tidak mungkin berjalan sendirian”. Pernyataan tersebut
mempunyai makna yang cukup dalam untuk kemajuan bangsa ini khususnya melalui
gerakan nyata seluruh komponen bangsa.
Dokumentasi Kegiatan:
0 comments:
Post a Comment